Mengikuti hasratmu sendiri artinya melarikan diri dari Tuhan, dan menumpahkan darah ruhaniyah di hadirat Keadilan-Nya.
Dunia ini sebuah jebakan dan hasratmu itu umpannya; hindari jebakan, hadapkan lah wajahmu kepada-Nya.
Jika kau ikuti Jalan, ratusan keberkahan bersamamu; sedangkah jika kau menuju arah sebaliknya, buruk nasibmu.
Karenanya, sang Nabi berkata, "dengarkan nuranimu walaupun para ahli agama menasehatimu untuk urusan duniamu." Tanggalkan hasratmu, agar terungkap Rahmat-Nya.
Dari pengalamanmu sendiri jelas lah bahwa semua kebaikan menuntut pengorbanan.
Karena kau tak mungkin menghindar dari dunia, jadi lah hamba-Nya; dan keluarlah dari penjara-Nya menuju taman-Nya.
Ketika terus kau awasi pikiran dan tindakanmu, akan selalu kau saksikan Keadilan dan Sang Hakim;
Walaupun kelalaian masih menutup pandanganmu tidaklah itu mencegah Sang Matahari bersinar.
Sumber:
Jalaluddin Rumi, Matsnavi VI: 3777-3784.
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Camille dan Kabir Helminski dalam Rumi: Jewels of Rememberance Threshold Books, 1996
Berdasarkan terjemahan dari Bahasa Persia oleh Yahya Monastra.
Post a Comment (0)